Di daerah bukit kapur atau acap disebut karst letak Desa Leang-leang.
Desa itu berada di wilayah Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros,
Sulawesi Selatan. Letaknya sekitar 50 kilometer ke arah utara dari
Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. "Di wilayah karst itu kan
air sulit," kata Rektor Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Dr.Ir.
Hj. Andi Majdah Muhyiddin Zain, M.Si pada Sabtu (12/9/2015) kepada
Kompas.com
usai mendapat kunjungan dari Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal
dan Transmigrasi (Menteri Desa) Marwan Jafar di Auditorium KH Muhyiddin
Zain, di lingkungan kampus yang terletak di kawasan Tamalanrea, Kota
Makassar.
Namun, lantaran kesulitan air itulah, aku Majdah, pihaknya tertantang
untuk mendampingi petani di Leang-leang. Catatan Majdah menunjukkan
bahwa kebanyakan warga desa itu adalah petani padi. "Merekalah pemilik
sumber ekonomi di situ," tutur perempuan berkacamata tersebut.
Jadilah, lanjut Majdah, pihaknya membuat kebijakan yang mengarahkan
kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa ke Leang-leang. Pihak universitas
juga menggandeng pesantren lokal. Program ini sejatinya sudah
berlangsung sejak setahun silam.
Salah satu tugas nyata adalah
penyediaan pompa air di Leang-leang. Upaya itu menjadi tugas pihak
pesantren. Khususnya pada musim kemarau, pompa air itu menjadi begitu
berguna bagi petani. "Air dialirkan ke sawah-sawah," kata Majdah.
Menurut
Majdah, sepanjang setahun, program itu menuai hasil. Biasanya, sebelum
ada program tersebut, dalam satu hektar sawah, petani di Leang-leang
bisa memanen rata-rata 3 ton gabah. "Sekarang petani bisa panen hingga 6
ton," katanya sembari menambahkan selain padi, program juga mengincar
pengembangan tanaman pekarangan yakni sayur-mayur.
Kerja sama
antara UIM dan pesantren serta petani juga mencakup pendanaan program.
Maksudnya, sebagian dana hasil panen petani akan diberikan kepada
pesantren untuk pembiayaan berkelanjutan kehidupan pesantren. Bentuknya
adalah dana zakat. "Nantinya zakat itu kan juga untuk masjid dan
sekolah-sekolah yang membutuhkan," kata Majdah.
Pencapaian
itulah yang disampaikan Majdah saat berkesempatan berbincang dengan
Menteri Desa Marwan Jafar. Kebetulan, dalam pertemuan di hadapan 1.200
mahasiswa baru UIM tersebut, Marwan Jafar berpesan agar mahasiswa
mengawal pertumbuhan perekonomian desa. Khususnya, di wilayah Sulawesi
Selatan. "Saya sudah meminta Pak Menteri untuk masuk ke situ (meninjau
program di Leang-leang)," tutur Majdah yang juga istri Wakil Gubernur
Sulawesi Selatan saat ini, Agus Arifin Nu'mang.
Sementara itu, di
samping di Leang-leang, KKN UIM tahun ajaran 2015/2016 juga dipusatkan
di Kabupaten Pinrang, masih di Sulawesi Selatan. Di Pinrang, UIM
mengirimkan sekitar 250 mahasiswanya untuk program tersebut.
Lagi-lagi,
pihak UIM, kata Majdah, mencari potensi-potensi desa yang bisa digarap
ke arah lebih baik. Perhatian, salah satunya, tertuju pada pemanfaatkan
lahan kering untuk penanaman tebu. "Kami masih menyiapkan itu," ujar
Majdah.
Kunjungan Menteri Desa Marwan Jafar ke Sulawesi Selatan
berfokus pada pameran Potensi Desa 2015 di Kabupaten Maros. Pameran itu
memperkenalkan keunggulan-keunggulan khas desa-desa di kabupaten
tersebut kepada semakin banyak khalayak. Pameran berlangsung pada Kamis
(10/9/2015) sampai dengan Minggu (13/9/2015) di halaman belakang
kompleks kantor Kabupaten Maros.
Sumber :
Kompas.com